Jailolo, terasmalut.id — Pelayanan pelabuhan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, akan dilakukan penghentian sementara waktu.
Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Jailolo, Rosihan kepada wartawan mengatakan, Pelabuhan jailolo saat ini sedang dalam pelaksanaan pembangunan sehingga pelayanannya akan diberhentikan.
“Hal ini dilakukan karena dermaganya akan dibongkar sehingga diberhentikan pelayanannya agar tidak menghambat dan mempengaruhi proses pekerjaan di pelabuhan,”kata Rosihan.
Rosihan menyebut, untuk penghentian operasi pelabuhan direncanakan dalam bulan ini, tetapi pihaknya bersama Pemda dan DPRD Halbar bakal berkonsultasi ke Jakarta terkait skema dalam menangani sejumlah kapal yang hendak berlabuh.
“Speedboat dan kapal cepat untuk berlabuhnya tidak bermasalah karena sudah diluar dari area pekerjaan, dan untuk hasilnya setelah dikonsultasikan ke pusat seperti apa baru disosialisasikan,”ucapnya.
Menurutnya, tidak ada pilihan lain selain menghentikan pelayanan di pelabuhan, karena pelabuhan Jailolo dialokasikan untuk dikembangkan, sementara pelabuhan matui juga sama.
“Jadi tidak ada pilihan maka kita konsultasikan dulu ke jakarta supaya ada solusi, sehingga aktivitas kapal terus berlangsung dan tidak menghambat proses pekerjaannya,”ujar Rosihan.
Hal senada juga disampaikan Wakil Bupati Halbar, Djufri Muhamad, Bahwa setelah dilakukan rapat bersama semua pihak terkait yakni UPP Pelabuhan Jailolo, Dishub serta Komisi I dan II tadi, suda ada dua solusi yang dihasilkan.
“Pertama kita akan berkoordinasi sebisa mungkin ke kementerian perhubungan untuk mengajukan pinjam pakai sebuah kapal transit satu di tidore dan yang satunya di morotai yang akan digunakan selama tiga bulan kedepan untuk mengatasi kekhawatiran lonjakan penumpang menjelang natal yang cukup tinggi. Apalagi dalam satu minggu 4 kali kapal dari manado masuk belum dari ternate dan lain-lain,”
Sedangkan untuk solusi kedua, kata Djufri, pihaknya akan menyewa ponton. Tetapi sambung dia, belum ada gambaran budgetnya berapa selama disewa dalam waktu tiga bulan sehingga harus dilacak terlebih dahulu oleh Dishub dan UPP terkait opsi sewa ponton.
“Dalam waktu dekat pemda, UPP, dan DPRD komisi I akan ke kementerian perhubungan membicarakan berbagai hal terkait pelayanan kapal di jailolo tidak terkendala,”tandasnya.
Terpisah, Ketua Komisi I DPRD Halbar, Joko Ahadi mengaku mengapresiasi dan sangat mendukung sepenuhnya tentang perluasan pelabuhan jailolo.
“Semua pihak harus bersabar demi kebaikan ini dan dalam waktu dekat kita bersama-sama dengan pemerintah harus berkonsultasi ini ke kementerian untuk mencari dua solusi tadi yang disampaikan oleh wakil bupati,”ujarnya.
Menurut Joko, Kapasitas pelabuhan Jailolo saat ini dengan loncatan penumpang dan jumlah Armada yang masuk itu sudah tidak memadai lagi. Olehnya itu sambung Dia, tiga bulan terakhir memasuki akhir tahun ini merupakan sesuatu yang sangat urgen sehingga harus ditutup dulu agar tidak menghambat proses pekerjaan.
“Intinya semua pihak yang berkepentingan dengan pelabuhan harus menahan diri dan bersabar demi kebaikan kita bersama,”pungkasnya.*(Ghez)