Wisatawan di Rappa Pelangi Menurun Ketika Diambil Alih Pemda Halbar, Ketua Komisi II: Tidak Inovatif, Caranya Bak Perampokan

- Jurnalis

Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wisata Rappa Pelangi (Istimewa)

Wisata Rappa Pelangi (Istimewa)

terasmalut.id, JAILOLO — Pengelolaan Destinasi wisata Rappa Pelangi Desa Bobanehena Kecamatan Jailolo, yang diambil alih Pemerintah Daerah Halmahera Barat (Halbar) Provinsi Maluku Utara, disebut bak perampokan.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Halmahera Barat, Dasril Hi. Usman dalam Rapat pembahasan KUA-PPAS APBD 2024 bersama Disparpora, Badan Keuangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Dinas Pertanian diruang rapat DPRD setempat. Jumat 13 Oktober 2023.

Sampai saat ini, Dasril bahkan mengaku belum mendapatkan kronologis terkait dengan pengambil alihan pengelolaan wisata Rapa pelangi, yang awalnya milik desa dan dibangun diatas lahan warga dengan sumber anggaran dari desa tetapi kemudian menjadi hak milik pemerintah daerah.

“Maksud saya, kalau ini milik desa yang di inisiatif oleh masyarakat setempat harusnya dibiarkan saja dikelola oleh masyarakat, dan Pemda mestinya cukup membantu dengan melihat kekurangan dan kebutuhannya yang bisa menunjang pengembangan wisata tersebut. Bukan malah Justru diambil alih,”ujarnya.

Misalnya masih kekurangan dari sisi SDM, kata Dasril, yang seharusnya dilakukan oleh Pemda yaitu membantu mendorong SDM-nya. Agar infrastruktur yang domainnya dari pemerintah desa tetap dikelola oleh masyarakat setempat.

Baca Juga :  Turnamen Bupati Halbar Cup I Tahun 2023 Resmi Ditutup, Gental Setia Keluar Sebagai Juara Satu

Karena di undang-undang pariwisata, menyatakan bahwa pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk memberikan bantuan pendanaan pariwisata baik itu secara personality maupun secara kelompok

“Artinya pengelolaan wisata baik secara kelompok maupun secara pribadi pemerintah daerah berkewajiban untuk membantu memberikan pendanaan dan itu yang diperintahkan oleh undang-undang,”katanya.

“Semangat masyarakat desa Bobanehena dalam membangun tempat rekreasi itu merupakan semangat gotong royong yang harus diapresiasi. Tetapi kemudian dimanfaatkan oleh pemerintah daerah yang akhirnya terjadi penyerapan anggaran artinya ini membuktikan bahwa pemda kita tidak inovatif,”beber Dasril

Ketua DPC Partai PAN Halbar itu menyebutkan, Bahwa Pariwisata, Pertanian dan Kelautan merupakan tiga sektor unggulan yang melekat di komisi II. Namun pemerintah daerah dalam mengambil alih pengelolaan wisata Rappa pelangi tidak mampu mengemudikan kejayaan wisata tersebut.

Padahal sambung Dasril, awal mula wisata Rappa pelangi itu dibuka dan dibangun di atas lahan milik warga setempat, dan selanjutnya Pemda membeli lahan tersebut. Olehnya itu dirinya menilai bahwa pemda tidak punya kemampuan berfikir dalam menciptakan wisata di halbar, karena lahan itu dibeli oleh Pemda setelah adanya destinasi wisata disitu.

Baca Juga :  Target Menangkan Pilkada Halbar 2024, JUJUR Incar Empat Parpol Gabung Jurus

“Itu yang saya maksudkan perampokan atau ada intisari pembodohan yang dilakukan oleh pemerintah daerah terhadap masyarakat desa Bobanehena. apakah alasannya karena Pemda beriming-iming infrastruktur. Kenapa kok caranya semacam perampokan begitu,”sesalnya.

“Bahkan parahnya lagi, setelah diambil alih oleh pemerintah daerah pengunjungnya malah menurun berbeda jauh ketika dikelola oleh Desa yang masih unggul dalam menarik wisatawan mengunjungi wisata Rappa pelangi. harusnya kan lebih tinggi lagi karena Pemda memiliki hak sepenuhnya dalam pengelolaan wisata Rappa pelangi,”sambung Dasril.

Bulan Desember mendatang, Ketua Komisi II itu mengaku akan melakukan reses di desa Bobanehena untuk dibicarakan dengan Masyarakat secara terperinci terkait pengelolaan wisata Rappa pelangi.

“Masyarakat desa Bobanehena satu-satunya desa di Halmahera Barat yang menjadi penyumbang suplai APBD terbesar sehingga wisata Rappa pelangi itu tidak bisa dikelola oleh pemerintah daerah karena tidak akan maju. Memang pemda menyediakan Pokdarwis tetapi sampai saat ini tidak pernah difasilitasi pelatihan terkait masyarakat sadar wisata saja, jadi percuma,”pungkasnya.*(Ghez)

Berita Terkait

Terpilih Secara Aklamasi, Muhammad Idhar Bakri Pimpin DPD GMNI Maluku Utara Periode 2025-2027
Ringankan Beban Ekonomi Masyarakat, Pemda Halbar Hadirkan GPM Jelang Idul Fitri 
Safari Ramadhan di Desa Moiso, Pemda Halbar Berikan Bantuan 85 Juta Untuk Pembangunan Masjid
Halbar Jadi Spesial Lokasi Perdana Safari Ramadhan Gubernur Sherly Laos Hingga Dilaunchingnya Subsidi Mudik 
Dukung Pemkab Hadirkan Investor di Halbar, Ketua Fraksi NasDem Yakin Taraf Hidup Meningkat dan Angka Pengangguran Tergerus
TP-PKK Halbar Masa Bhakti 2025-2030 Resmi Dilantik, Bupati James Uang: Eksistensi PKK Harus Lebih Proaktif Untuk Menjawab Tantangan Zaman
Pekan Depan, Pemda Halbar Mulai Start Safari Ramadhan 1446 Hijriah
Ketum dan Ketua Bidang Kemaritiman DPP Dikabarkan Hadir Pada Konferda Ke-II DPD GMNI di Halbar, Ini Harapan Sekretaris 
Berita ini 272 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 19 Maret 2025 - 03:03 WIB

Terpilih Secara Aklamasi, Muhammad Idhar Bakri Pimpin DPD GMNI Maluku Utara Periode 2025-2027

Selasa, 18 Maret 2025 - 20:09 WIB

Ringankan Beban Ekonomi Masyarakat, Pemda Halbar Hadirkan GPM Jelang Idul Fitri 

Selasa, 18 Maret 2025 - 03:08 WIB

Safari Ramadhan di Desa Moiso, Pemda Halbar Berikan Bantuan 85 Juta Untuk Pembangunan Masjid

Kamis, 13 Maret 2025 - 20:08 WIB

Halbar Jadi Spesial Lokasi Perdana Safari Ramadhan Gubernur Sherly Laos Hingga Dilaunchingnya Subsidi Mudik 

Rabu, 12 Maret 2025 - 03:40 WIB

Dukung Pemkab Hadirkan Investor di Halbar, Ketua Fraksi NasDem Yakin Taraf Hidup Meningkat dan Angka Pengangguran Tergerus

Berita Terbaru

error: