terasmalut – Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Halmahera Barat secara resmi membuka Kursus Wasit Lisensi C3 dan Pelatih Lisensi D pada Kamis, 15 Mei 2025.
Kegiatan ini digelar di Aula Hotel D’Hoek, Desa Hatebicara, Kecamatan Jailolo, dan dibuka langsung oleh Wakil Ketua Asprov PSSI Maluku Utara, Djufri Muhamad.
Kursus yang menghadirkan tiga instruktur berkompeten ini diikuti oleh perwakilan peserta dari berbagai desa di Halmahera Barat.
Dalam sambutannya, Djufri Muhamad menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan upaya strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di dunia persepakbolaan daerah serta menjawab keluhan terkait minimnya wasit, instruktur pertandingan, dan pelatih bersertifikat dalam penyelenggaraan turnamen.
“Seringkali panitia pertandingan menghadapi kendala akibat kurangnya wasit dan pelatih berlisensi. Oleh karena itu, kursus ini menjadi solusi penting untuk meningkatkan standar kompetensi mereka,”ujar Djufri.
Wakil Bupati sekaligus Ketua Askab PSSI Halmahera Barat itu menegaskan bahwa setelah kursus selesai, Askab PSSI akan menerapkan aturan tegas sesuai regulasi PSSI. Misalnya, pelatih tanpa lisensi tidak diperkenankan bergabung dalam bench pemain selama turnamen resmi seperti Piala Bupati.
“Kami akan menegakkan disiplin. Pelatih yang tidak berlisensi hanya boleh mendampingi dari luar bench. Begitu pula dengan wasit, hanya yang berlisensi dan direkomendasikan Askab yang dapat memimpin pertandingan,” jelasnya.
Djufri juga mengungkapkan bahwa Askab akan segera menggelar turnamen U-17 di Lapangan Sasadu, yang seluruh wasitnya merupakan alumni kursus ini, sebagai wujud implementasi profesionalisme.
Selain itu, kursus ini juga menjadi langkah awal pembentukan Sekolah Sepak Bola (SSB) di setiap desa dengan pelatih bersertifikat. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas pembinaan sepak bola generasi muda, tetapi juga berperan dalam menekan angka kriminalitas dan kenakalan remaja di Halmahera Barat.
“Sebagai dukungan, Askab akan menyediakan perlengkapan seperti kaos, rompi, dan bola. Saya beri waktu empat bulan untuk masing-masing pelatih memimpin SSB di desa mereka, dan kemudian kita akan menggelar turnamen antar SSB di Kabupaten Halmahera Barat,”pungkas Djufri penuh semangat.*(Ghe/Red)