JAILOLO, TM — Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) Maluku Utara, resmi melauncing Aplikasi Manajamen Bangga Kencana Real Time (MAMA KECE).
Ini menyusul hadirnya program Bangga Kencana yang merupakan program dari BKKBN, yaitu pembangunan Keluarga dan Keluarga Berencana yang bertujuan untuk mewujudkan keluarga berkualitas dan mengatasi masalah stunting di Indonesia.
Selain Launching Inovasi Mama Kece yang diselen di Aula bidadari, Kantor Pemerintahan Halmahera Barat, Rabu 23 Oktober 2024. DPPKB juga melakukan Diseminasi audit kasus stanting lelang kepedulian, serta penyerahan mobil operasional antar jemput akseptor Kabupaten halbar 2024.
Pj Bupati Halbar Dheni Tjan mengatakan, stunting merupakan salah satu masalah utama kesehatan publik yang masih dihadapi bangsa kita, termasuk di kabupaten halbar. stunting tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik anak, tetapi juga berdampak langsung pada perkembangan kognitif, kecerdasan, dan potensi anak di masa depan.
“Bila kita tidak mengambil langkah serius untuk mencegah dan mengatasinya, generasi kita yang akan datang terancam mengalami penurunan kualitas kehidupan,”ucap Dheni.
Oleh karena itu, melalui diseminasi audit kasus stunting pada hari ini, Dheni menyebut pemda bisa dengan mudah mengidentifikasi penyebab dan solusi yang lebih efektif untuk mengurangi angka stunting di kabupaten halbar.
“Upaya ini tidak akan berhasil tanpa kerja sama dan kepedulian semua pihak, termasuk pemerintah daerah, dunia usaha, serta segenap masyarakat,”ujarnya.
Ia menyebut, inovasi mama kece yang di launching adalah inovasi untuk meningkatkan kapasitas para ibu dalam memberikan gizi yang baik bagi anak-anak.
Bahkan program itu juga merupakan wujud nyata dari upaya pengentasan masalah gizi buruk dan stunting, dengan mengedukasi ibu-ibu tentang pentingnya pola makan yang sehat, perhatian terhadap pertumbuhan anak, dan pelayanan kesehatan yang memadai.
“Harapan kami, inovasi ini akan menjadi bagian penting dalam membangun generasi yang sehat, kuat, dan cerdas,”jelasnya.
Selaras dengan itu, pihaknya juga melaksanakan “lelang kepedulian”. yang bertujuan untuk menggerakkan partisipasi masyarakat dan sektor swasta dalam membantu upaya pengentasan stunting dan masalah kesehatan lainnya.
“Setiap sumbangsih, baik berupa materi, waktu, maupun ide, merupakan kontribusi penting untuk membangun masyarakat yang lebih sejahtera,”ucap Dheni.
“Masalah kesehatan bukanlah tugas satu lembaga atau institusi semata. keberhasilan pelaksanaan program-program kesehatan, termasuk pencegahan stunting, sangat bergantung pada partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat,”tandasnya.
Sementara, Kepala DPPKB Rosfintje Kalengit kepada terasmalut.id menyampaikan, bahwa inovasi MAMA KECE itu merupakan kerjasama DPPKB dengan AdMedika dari PT.Telkom.
“Jadi datanya disiapkan oleh DPPKB, kemudian didukung oleh AdMedika pt.telkom melalui aplikasi Mama Kece, dan Aplikasi ini akan diserahkan ke seluruh kader PL-KB tiap desa dan Dinas. Jadi nanti pada saat pelaporan akan dilakukan secara berjenjang, dari kader ke PL KB kemudian PL KB ke Dinas,”ungkapnya.
Mantan Kadis Kesehatan Halbar ini mengatakan, Untuk fungsi aplikasi yaitu sebagai memuat data yang bisa dibaca secara real time, demikian juga dengan laporannya yang nanti bisa dibaca secara real time.
“Jadi aplikasi ini berfungsi memuat semua data, di antaranya demografi Desa, kegiatan-kegiatan dan juga data stunting. Jadi detil laporannya sudah ada di dalam MAMA KECE ini,”kata Rosfintje.
Ia berharap, Aplikasi ini tidak hanya digunakan oleh Dinas PPKB tetapi juga bisa dimanfaatkan oleh Dinas lain yang membutuhkan data. Selain itu sambung Rosfintje, bulan depan pihaknya juga akan melakukan transfer knowledge ke masing-masing kader di Desa.
“Bulan depan nanti akan dilakukan lagi sosialisasi aplikasi MAMA KECE ke masing-masing kader di Desa. Jadi kader di Desa diberikan tanggung jawab untuk mengelola aplikasi ini juga, dalam hal memasukkan laporan, tetapi data dasar sudah kami input di MAMA KECE ini,”pungkas Rosfintje Kalengit.*(red/Ghe).