JAILOLO, Aliansi Masyarakat Desa Hamente yang tergabung dalam tujuh desa di Kecamatan Sahu Timur, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), menggelar aksi sebagai bentuk protes terhadap pemerintah daerah yang sudah menjanjikan air bersih namun belum juga direalisasikan. Senin (22/11/2021).
Warga tujuh desa yang disebut desa Hamente yakni Desa Tibobo, Desa Hoku-hoku gam, Desa Cempaka, Desa Ngaon, Desa Taba Cempaka, Desa Gamial, dan Desa Gamsungi mengaku hingga sejauh ini belum juga menikmati air bersih.
Korlap aksi, Hernando Datty kepada wartawan defactonews.co disela-sela aksi mengatakan, Sudah bertahun-tahun warga di desa hamente mengeluhkan ketersediaan air bersih, tetapi yang diperoleh hanyalah sebatas janji dari pemerintah daerah.
“Air bersih yang kami keluhkan bukan baru kali ini, namun sudah 16 tahun lamanya, hanya saja hingga saat ini masih saja dijanjikan oleh pemerintah daerah dan DPRD, maka hari ini dengan tegas kami bersikap jika tak ada respon dari pemerintah dan DPR maka kami akan melakukan pemboikotan Air dan juga Jalur utama lintas Jailolo-Ibu,”tegasnya.
“Hari ini kami Aliansi masyarakat Desa Hamente yang tergabung dalam tujuh desa sudah resah dengan janji dari pemerintah yang sudah 16 tahun lamanya namun hanyalah janji tinggal janji.
Menurutnya, Janji yang diberikan oleh pemerintah tersebut hanya membuat masyarakat di tujuh desa itu resah karena selama 16 tahun tidak juga direalisasikan dalam bentuk ketersediaan air bersih.
“Segera keluarkan air bersih untuk kami warga Hamente Serta mendesak kepada Bupati halbar untuk mengevaluasi Direktur PDAM,”pinta Hernando.
Tak hanya itu, pihaknya bahkan mendesak kepada Kejari halbar untuk melakukan pemeriksaan terhadap proyek air bersih dengan anggaran Rp. 6.639.653.000,00.

“Proyek Air Bersih yang ditenderkan oleh PT. Shebeley Utama Perkasa dengan anggaran yang begitu besar namun hingga saat ini tak kunjung tuntas, maka kami mendesak pihak Kejari untuk segera melakukan pemeriksaan,”sesal Hernando.
Menanggapi tuntutan tersebut, Direktur PDAM Halbar, Robert saat ditemui diruang kerjanya mengatakan, Jumat pekan kemarin pihaknya sudah melakukan ujicoba tahap awal sehingga harus masih dilakukan uji coba beberapa kali lagi dengan jaringan.
“Jadi sambil melakukan ujicoba, kami juga sudah berkoordinasi dengan Bupati dan kepala Balai untuk waktu peresmiannya yang akan dilaksanakan dihari sabtu tanggal 27 sehingga setelah itu baru bisa dioperasionalkan,”ungkap Robert.
“ini cuman kurangnya kesabaran mereka saja, padahal proses ini masih terus berjalan tidak didiamkan dan tidak berhenti hanya saja waktunya yang perlu disesuaikan, tetapi mudah-mudahan dihari sabtu ini bisa terlaksana, yang akan disesuaikan dengan waktu bupati dan kepala Balai,”imbuhnya.
Selain itu, Robert juga mengaku, sempat terjadi kendala pada mesin saat dilakukan ujicoba pertama, tetapi pada ujicoba kedua pihaknya belum menemukan kendala sama sekali karena di mulainya baru dari lalanger ke tabah cempaka yang terdistribusi.
“Jaringan ke kondisi eksisting yang ada juga belum di ujicoba jadi belum diketahui apakah ada kebocoran atau tidak, dan rencananya hari baru akan dilakukan pendataan kondisi eksisting di 270 langganan yang ada di hamente,”ucap Robet.
“Semua tampungan diisi air penuh sambil dikroscek seluruh jaringan langganan yang ada dan kemudian dicoba untuk didistribusikan agar dari situ kita bisa menemukan ada kebocoran atau tidak, kalaupun ada kebocoran bisa diperbaiki sebelum adanya peresmian dihari sabtu,”tandasnya.