JAILOLO, Hujan deras disertai angin kencang dan gelombang pasang mengakibatkan rumah warga di tiga desa pesisir Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) Provinsi Maluku Utara (Malut) rusak berat.
Berdasarkan data yang dihimpun defactonews.co, dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Barat, bahwa tiga desa yang terkena dampak bencana alam tersebut yakni Desa Peot, Desa Sasur Pantai dan Desa Gorogoro.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) M Ade Fabanyo, saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (08/12) menyampaikan, Akibat dari gelombang pasang atau banjir rob itu, rumah warga tiga desa yang berada di pesisir pantai mengalami rusak berat.
“Setelah saya turun langsung ke tiga desa itu, banyak rumah warga yang rusak akibat banjir rob. sehingga beberapa hari ini kita punya konsentrasi disitu, karena sejauh ini kita baru menerima laporan dari ketiga desa tersebut,”ungkapnya.
Setelah memperoleh informasi, Ia mengatakan pihaknya bersama-sama dengan pemerintah desa langsung mengevakuasi warga yang terdampak di balai desa untuk menghindari ancaman banjir rob.
“Desa peot sendiri terdampak sebanyak 20 KK, rusak berat 2 rumah dan 18 KK rusak sedang, Desa Gorogoro semua 61 rumah yang terdampak tetapi 7 rumah rusak ringan dan 7 rumah rusak berat, sedangkan Desa Sasur pantai terdapat 1 rumah yang rusak berat karena posisi rumah memang terlalu mendekati bibir pantai,”beber Ade.
Ia mengaku, selain desa peot, Desa Sasur dan Gorogoro akses jalan darat cukup sulit untuk ditempuh, namun pihaknya sudah berkomunikasi dengan pemerintah desa setempat untuk selalu menginformasikan kondisi warga di desa yang terkena dampak apabila membutuhkan bantuan.
“Desa sasur dan Desa Gorogoro akses jalannya kurang bagus, jadi harus melalui jalur laut namun kita tetap berupaya untuk masuk ke dua desa itu, dan untuk baverstok kita komunikasikan dengan dinas sosial agar segera disediakan. dan mereka bilang sudah siap, jadi besok pagi baru kita menuju ke dua desa tersebut,”ucap Ade Fabanyo.
Ade berharap, Seluruh kepala desa yang berada di wilayah halbar khususnya yang bermukim di pesisir pantai, dengan adanya situasi saat ini kepala desa dapat membatasi aktivitas warga yang berkaitan dengan laut dan segera bangun komunikasi dengan BPBD.
“Kami berharap kepala desa segera bangun komunikasi dengan kami serta bentuk tim dan posko siaga bencana sehingga gampang mendapatkan informasi terkait dengan kebencanaan yang tengah diperhadapkan,”ujarnya.
“Selain itu, dengan adanya bencana banjir rob, kita akan membangun pos komando untuk mengantisipasi gelombang susulan serta angin kencang dan hujan yang mengancam rumah warga,”tandas Kepala BPBD.