terasmalut.id, JAILOLO — Seorang balita malang asal Desa Bobanehena, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Shasfa Rijal (5), terpaksa harus terbaring lemas di Rumah Sakit Kandou Manado akibat benjolan di matanya.
Shasfa, didera penyakit kanker di bagian mata kanan sebagaimana hasil diagnosa dokter yang memeriksanya sejak usia 3 tahun 6 bulan.
Meski begitu, hingga saat ini Putri kedua dari pasangan Rijal R Umawaitina dan Sherni A. Muhammad ini belum juga memeroleh sentuhan dari Pemerintah Desa Bobanehena hingga Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Barat. Padahal Pemerintahan Bupati James Uang dan Wakil Bupati Djufri Muhamad memiliki program prioritas yakni Halbar Sehat.
Sherni A. Muhammad, Ibu Shasfa saat dihubungi terasmalut.id via messenger Selasa (17/10/23) menjelaskan bahwa sakit yang diderita anaknya sudah pernah dilakukan operasi pada Selasa Januari 2023. Kemudian mata anaknya kembali sakit dan semakin membengkak seperti yang terlihat saat ini.
Saat mata kanan anaknya mulai membesar, pihak keluarga pun sudah berupaya berobat ke rumah sakit di manado, Sulawesi Utara untuk dilakukan operasi.
“Sembilan bulan lalu, matanya sudah pernah dioperasi, namun saat ini matanya kembali bengkak lagi seperti yang pertama kalinya. Bola matanya yang asli juga sudah diangkat jadi hanya bisa menggunakan bola mata palsu,”ungkapnya.
Sherni mengaku, Pihak keluarga juga sangat menginginkan agar mata anaknya kembali dioperasi yang kedua kalinya akibat semakin membengkak. Keluarga pun tak patah semangat.
Mereka terus berusaha mengobati Shasfa dengan membawanya kemoterapi. Namun, kemoterapi yang dilakukan ini belum mengurangi penyakit yang diderita bocah tersebut.
“Saat ini anak kami sedang dirawat di rumah sakit manado untuk dilakukan kemoterapi. Rencananya mau operasi lagi, tetapi setelah kemoterapi ke empat. Karena adek baru kemo yang pertama, jadi nanti di kemo keempat itu baru dikonsultasikan di Poli mata,”ucap Sherni.
Melihat kondisi Buah hatinya saat ini, keluarga berharap adanya para dermawan yang bersedia untuk memberikan donatur.
Sebab sambung Sherni, sebagai seorang IRT dan suami yang belum memiliki pekerjaan secara ekonomi tentu tidak sanggup berhari-hari di manado menghadapi kemoterapi hingga selanjutnya dilakukan operasi.
“Kami berharap ada dermawan yang bisa membantu kami,”ujarnya.
Sebagai orang tua, Sherni berharap sakit yang diderita putrinya itu cepat diangkat agar bisa kembali beraktivitas seperti anak-anak yang lain.
“Orang tua manapun tentu tidak menginginkan anaknya agar sakit. apalagi harus didiagnosis mengidap kanker, kami berharap sakitnya cepat diangkat sehingga bisa kembali beraktivitas seperti anak-anak seusia Shasfa,”harapnya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan Halmahera Barat, M Kadri ketika dikonfirmasi, mengaku belum mengcover informasi tersebut. Dan mengatakan Kepala Dinas sedang tidak berada di kantor.
“Kami belum tau informasi itu, dan saat ini Kadis sedang berada di Jailolo selatan karena ada kegiatan,”singkat Sekretaris.*(Ghez)