JAILOLO, TM — James Uang, membantah kedatangan Ketua dan Anggota PPK Kecamatan Sahu di Kediaman Bupati Halmahera Barat (Halbar) memiliki tujuan terselubung atau transaksi politik.
Sebelumnya diberitakan, Senin 03 Juni 2024, Ketua dan Anggota PPK Sahu mendatangi kediaman Bupati Halbar kemudian bertemu dengan James Uang yang merupakan Bupati aktif sekaligus Bakal Calon Bupati di pilkada Halmahera Barat 2024.
Pertemuan tersebut diungkapkan oleh Ketua GMKI Cabang Jailolo, Tiklas Babua melalui salah satu media online baru-baru ini. Ia menduga pertemuan antara Panitia Penyelenggara Kecamatan dengan Bupati James Uang yang juga diduga difasilitasi oleh Camat Sahu Darwin itu memiliki tujuan terselubung atau transaksi politik kerjasama untuk pengamanan kandidat tertentu pada Pemilihan Kepala Daerah 2024.
Menanggapi hal tersebut, Bupati James Uang menegaskan, bahwa Pertemuan yang dilakukan bersama PPK Kecamatan Sahu di Rumah Dinas beberapa waktu lalu itu tidak pernah direncanakan.
James lalu mengisahkan, setelah sepulang dari kantor dan tiba di pondok rumah dinas sekitar pukul tiga, PPK Kecamatan yakni Ketua dan anggota sudah menunggunya dirumah dinas.
“Jadi kronologisnya begini, Sepulang dari kantor sekitar pukul 15.00 Wit. Ketika sampai dirumah dinas, mereka sudah berada di pondok rumah dinas. Saya bahkan sempat tidak mengenali mereka siapa waktu itu?. Akhirnya saya berinisiatif untuk bertanya, Adik-adik dari desa mana dan mau perlu apa,”ungkap James.
“Mereka mengatakan kepada saya pak Bupati torang (Kami) PPK Kecamatan Sahu. Lalu saya lanjut bertanya lagi mau perlu apa. Mereka menjawab kehadiran torang (Kami) hanya melapor kepada Pak Bupati,”kata James Uang.
Menyadari dirinya sebagai Kepala Daerah, James lalu mengingatkan kepada Ketua dan Anggotanya, sebagai penyelenggara agar tetap melaksanakan tugas secara profesional.
“Sebagai seorang bupati tentu saya menyadari itu, sehingga saya katakan kepada mereka, kalau adik-adik ini adalah PPK tolong laksanakan tugas secara profesional jangan lakukan hal-hal yang mencederai prinsip demokrasi di halbar dan bisa berakibat ke ranah Hukum,”ujarnya.
Bupati Halbar itu justru menyayangkan dugaan tersebut yang diarahkan kepadanya. Sebab dikatakan James, Meski sebagai calon bupati, tentu tidak semena-mena melakukan hal-hal yang sifatnya mencederai demokrasi, mengapa harus diindikasikan sejauh itu, terlalu negatif thinking.
Ia kemudian mencontohkan kasus yang terjadi waktu pileg di desa Akelamo Cinga-Cinga yang akhirnya ada anggota KPPS dipenjarakan. Olehnya itu dirinya mengajak seluruh penyelenggara untuk tetap menjaga demokrasi agar kejadian serupa tidak lagi terjadi di pilkada mendatang.
“Dan untuk pertemuan dengan PPK Sahu saat itu ada masyarakat lain juga di ruang pondok rumah dinas, jadi tidak ada indikasi yang mengarah ke hal-hal negatif, yang ada justru memberi nasihat pada mereka,”tandas Bupati Halbar.*(Red/Ghe)