terasmalut — Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, Meri Uang Popala berharap industri batik di Halmahera Barat terus berkembang dengan adanya generasi pembatik muda.
Ketua Dekranasda Halmahera Barat kepada terasmalut.id, Rabu 08 November 2023, menyampaikan Kegiatan pembatik yang di laksanakan ini melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah. Khususnya Halmahera Barat di tahun 2003 itu modal awalnya dari pemerintah pusat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Dikatakan Meri, Bahwa yang terlibat sebagai pembatik tersebut merupakan para generasi yang rata-rata belum menikah mulai dari usia 15 sampai 25 tahun sehingga ketika tamat SMA kemudian belum bisa lanjut kuliah potensi-potensi yang mereka miliki bisa dimanfaatkan.
“Hadirnya pelatihan membatik sebagai upaya Dekranasda Halmahera Barat untuk menciptakan generasi pengrajin dan wirausahawan baru, guna mengembangkan industri batik di Indonesia, khususnya halmahera barat,”katanya.
Menurutnya, Pihaknya saat ini masih memulai Pelatihan dari rumah perempuan selanjutnya akan dilanjutkan ke rumah produksi kemudian akan disiapkan toko untuk diperjualbelikan hasilnya.
“Anak-anak ini memiliki potensi yang luar bisa sehingga ini harus didukung oleh pemerintah daerah dalam rangka pengembangan potensi karena kalau dilakukan secara pribadi tentu akan tidak bisa berkembang,”ujarnya.

Untuk kelompok pengrajin batik, lanjut Meri, sudah sebanyak lima kelompok yang meliputi tiga kecamatan yakni kecamatan Sahu, Sahu Timur dan Jailolo. Dan akan dilakukan pendampingan secara rutin sehingga tidak sebatas dilatih tetapi terus dikembangkan.
“Apalagi saat ini mereka juga sebagai pencari pekerjaan. Jadi mereka bisa memanfaatkan potensi yang mereka miliki sehingga mereka tidak perlu lagi ke mana-mana untuk mencari pekerjaan,”ungkap Meri.
Ketua PKK Kabupaten Halmahera Barat itu juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Bupati agar potensi tersebut dimanfaatkan terus dikembangkan kemudian dibarengi dengan brand “Batik Sasadu” sehingga pengrajin batik ini terus meregenerasi khususnya di kabupaten halmahera barat.
“Jadi harus didorong juga dengan anggaran, dan harus disiapkan fasilitas berupa rumah produksi yang disiapkan oleh pemerintah daerah. Sehingga semua yang sudah dilatih ini tidak mubazir.
Meri berharap, kualitas dimiliki oleh para generasi itu tetap dijaga, sehingga hasil karya batik sasadu yang di kerjakan itu bisa diminati oleh orang banyak terutama masyarakat halbar agar bisa menggunakan produk daerah sendiri.
“Intinya untuk promosi masih sifatnya lokal, dan itu tugasnya PKK yang mempromosikan. tetapi tidak menutup kemungkinan juga nanti dipromosikan keluar, yang terpenting para pengrajin tetap konsisten untuk menjaga potensi yang dimiliki,”ucapnya.*[Ghe]