TERASMALUT.ID – Komisi II DPRD Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) Provinsi Maluku Utara (Malut) bakal memanggil Panita Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) setempat.
Pasalnya, Beredar video salahsatu Jamaah Calon Haji (JCH) berusia 86 tahun Kloter 10 asal Kabupaten Halmahera Barat Embarkasi UPG saat berada di dalam Bus hendak menuju ke Hotel di Madinah. disebarluaskan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab di berbagai sosial media.
Parahnya lagi, Di salahsatu akun sosial media yakni Tiktok postingannya menggunakan caption yang mengatakan “Jamaah haji asal jailolo Halbar, berangkat bersama suami, tapi suaminya meninggal waktu tiba di ternate”. Postingan tersebut diketahui sudah disukai 19 ribuan, dengan komentar 792 dan sudah disimpan sebanyak 1484.
Anggota DPRD Halbar, Hard I Hayun kepada terasmalut.id, Kamis (01/06/23). mengaku mengutuk kerasa kepada pelaku perekam Video salah satu JCH asal Halbar di dalam Bus menuju Hotel di madina kemudian disebarluaskan.
“Saya sangat sayangkan kenapa harus di video dan kemudian dibagi-bagikan sampai akhirnya di posting di Tiktok dengan Narasi Hoax,”sesalnya.
Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Halmahera Barat itu juga menyampaikan bakal memanggil Panita Penyelenggara Ibadah Haji untuk mengklarifikasi kelalaian tersebut.
“Setelah PPIH Halbar kembali dari Makassar, Komisi II bakal memanggil PPIH untuk dilakukan RDP, sebab ini merupakan bentuk kelalaian yang harus dipertanggungjawabkan. Karena ada keluarga yang merasa keberatan dengan video seperti itu,”tegas Hardi.
Hardi menambahkan, Harusnya sebelum JCH berangkat, PPIH memberikan himbauan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan agar tidak divideo dan dibagikan. Apalagi menurutnya kaitannya dengan ibadah haji.
Bahkan yang ditunjuk sebagai petugas pendamping JCH juga sambung dia, yang dilakukan adalah menenangkan beliau bukan justru di video lalu dibagikan ke orang yang tidak bertanggungjawab.
“Ditunjuk sebagai petugas pendamping ketika adanya kejadian seperti itu mestinya dilakukan tindakan-tindakan yang menenangkan bukan justru divideo lalu dibagikan ke orang-orang yang tidak bertanggungjawab,”tandasnya.*(Ghez)