JAILOLO, Program Halbar Sehat yang menjadi Program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Barat (Halbar) Provinsi Maluku Utara (Malut) James Uang dan Djufri Muhamad, Rupanya sengaja tidak didukung oleh Kepala Puskesmas Kedi.
Bagaimana tidak, Mobil Ambulans yang disediakan oleh pemerintah daerah bahkan sudah disalurkan ke tiap-tiap Puskemas untuk mempermudah akses para pasien rujukan justru dibiarkan terparkir di Desa Tongute Sungi dan membawa pasien rujukan menggunakan ambulans milik puskesmas lain.
Padahal, Bupati dan Wakil Bupati selalu berupaya untuk meningkatkan Infrastruktur Tenaga Kesehatan, Penyiapan tenaga kesehatan dalam hal ini tenaga dokter, bidan dan perawat serta ditambah sarana pendukung kesehatan lainnya untuk bisa mencapai program halbar sehat yang juga sebagai program prioritas.
Diketahui, tujuan penggunaan ambulans adalah untuk pertolongan penderita gawat darurat antar fasilitas pelayanan kesehatan, pengangkutan penderita gawat darurat dari lokasi kejadian ke tempat tindakan definitif atau ke rumah sakit dan sebagai kendaraan rujukan.
Kepala Puskesmas Ibu Syamsuddin saat dikonfirmasi via Telepon, Kamis (17/03/22) Pukul 20.20 Malam, mengaku Beberapa bulan belakangan kepala puskesmas kedi sering menggunakan ambulans puskesmas Ibu yang bahkan ia sendiri yang mengurusinya. sementara puskesmas kedi juga memiliki ambulansnya tersendiri namun dibiarkan di desa tongute sungi.
“Tiga bulan lalu satu kali kasus melahirkan yang dirujuk menggunakan ambulans puskesmas Ibu, tetapi sebelum itu ada juga keluarganya Pak Kadis yang dirujuk menggunakan ambulans Ibu, Saya ingat sekali karena saya yang mengurusnya,”ungkap Syamsuddin.
Padahal dikatakan Syamsuddin, Ambulans Puskesmas Kedi terbilang bagus tetapi justru tidak digunakan dan disembunyikan di desa Tongute Sungi kemudian menggunakan ambulans puskesmas ibu.
“Ambulans kedi itu justru lebih bagus, tetapi mereka pake saya punya dan seingat saya itu dua kali dan ambulans mereka malah ditaruh di tongute sungi,”bebernya
Sementara, Kepala Puskesmas Kedi Andris Almadjin membantah bahwa hal tersebut tidak benar sebab mobil ambulans baru efektif dipakai di bulan November 2021 sampai saat ini.
“Itu tidak benar, Penggunaan mobil ambulans puskesmas kedi baru sejak November 2021 sampai sekarang. Jadi ambulans puskesmas ibu yang dipakai itu hanya untuk ambil obat di Instalasi Farmasi saja tidak untuk membawa pasien rujukan,”katanya.
Selain itu, Ia berdalih bahwa hal tersebut hanyalah miskomunikasi antara supir. “Jika hal itu terjadi mungkin miskomunikasi dengan sopir,”tuturnya.
Andris bilang, saat ini mobilnya sedang berada di puskesmas kedi namun tidak bisa dipergunakan karena sudah rusak dan akan dikembalikan ke dinas apabila jalan loloda menuju ibu sudah selesai dikerjakan.
“Ambulansnya rusak saat ini di puskesmas, dan akak dikembalikan ke dinas bila jalan loloda sudah bisa diakses,”ucap Andris.
Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Halbar Novelheins Sakalaty dikonfirmasi mengatakan mobil ambulans milik puskesmas kedi saat ini ada dua unit.
“Ambulance kedi ada dua, satu rusak yang pengadaanya sudah beberapa tahun lalu sekarang ambulansenya ada di kedi, dan yang satunya lagi aktif,”singkatnya.
Penulis : Eghez
Editor : Redaksi