TERASMALUT.ID – Dugaan pemerasan disertai ancaman oleh istri Bupati Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara, kepada sejumlah kepala desa mendapat sorotan dari ketua Fraksi Hanura DPRD Kabupaten setempat.
Hardi I Hayun, Ketua Fraksi partai Hanura Kabupaten Halmahera Barat menyebut dugaan yang disampaikan oleh sumber terpercaya di Kejaksaan Negeri (Kejari) Jailolo, bahwa Istri Bupati Halmahera Barat meminta uang sebesar 10 juta ke sejumlah kades, sebagaimana diberitakan malutpost edisi (14/6), perlu mendapat atensi dari pihak Kejaksaan Negeri Halbar.
“Informasi tentang pemerasan yang dilakukan oleh Istri Bupati, harus diseriusi oleh Kejaksaan Negeri Halbar. Apalagi informasi tersebut, dilaporkan langsung sejumlah kepala desa ke salah seorang sumber yang berasal dari Kejaksaan,”terang Hardi melalui WhatsApp, Senin (02/07/23).
Ketua DPC Partai Hanura Halbar itu mendesak, Kejari agar segera mengambil sikap untuk menelusuri laporan yang disampaikan oleh para kades. Sebab informasi ini melibatkan nama istri Bupati, Meri Popala dan pejabat desa.
“Fraksi Hanura menyatakan sikap mendesak Kejari agar serius membongkar kebenaran praktik pemerasan disertai ancaman yang dilakukan oleh istri Bupati. Sebab komitmen kita sama, pemerasan dan menakut-nakuti orang atas nama jabatan, harus dilawan,” tutupnya.*(Ghez).