JAILOLO, defactonews.co – Norce (77 tahun), seorang nenek asal Desa Worat-worat, Kecamatan Sahu, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) Provinsi Maluku Utara (Malut), tengah dirawat karena stroke. Norce dirawat di RSUD Jailolo dan saat ini membutuhkan bantuan pemerintah.
Nenek Norce yang seharusnya dirawat di Intensive Care Unit (ICU) dan memerlukan perawatan dan pengamatan intensif dokter terpaksa dirawat di ruang umum. Pasalnya, ia kekurangan biaya.
“Mama seharusnya dirawat di ruang ICU tapi kami keluarga menolak karena kekurangan biaya, karena 1 malam yang harus dibayar Rp 1 juta lebih sekalian dengan obat. Sebabnya kami minta di umum saja, meskipun bayar tapi agak murah,”ungkap salah satu anak Norce, Elon Kololy, pada wartawan, Rabu (10/8).
Elon menjelaskan, dokter juga menyarankan segera mengurus BPJS Norce yang sudah dinonaktifkan. Sebab perawatan rumah sakit tanpa BPJS akan menimbulkan biaya yang sangat mahal.
“Tadi kami sudah datang di Dinas Sosial. Mereka cek kartu BPJS milik mama, mereka mengatakan mama punya kartu sudah dinonaktifkan dari pusat. Dan setelah kami cek lagi di kantor BPJS mereka juga bilang kalau kartu yang dimiliki mama itu sudah mati,”ucapnya.
Sementara, Pihak keluarga diminta membuat BPJS mandiri agar pengurusannya bisa lebih cepat. Bahwa pengurusan 14 hari kartu bisa langsung aktif dan digunakan.
Untuk kelas 1 per bulan iurannya Rp 150 ribu, kelas 2 Rp 100 ribu, dan kelas 3 Rp 35 ribu.
“Ibu dokter menyarankan begitu, sementara pengurusan itu memakan waktu. Mau tidak mau kami harus bawa ke RSUD walaupun tidak mampu. Namun kami menolak di ruang ICU, dan meminta ditempatkan di umum saja karena biaya agak murah walaupun pengobatannya seadanya,”terang Elon.
“Masuk dari kemarin pagi jadi sudah dua malam ditambah ini. Semua obat yang diberikan itu dibeli sudah Rp 900 ribu lebih, mama stroke, darah tinggi, sampai sekarang setengah sadar,”pungkasnya.
Penulis : Eghez
Editor : Redaksi