Tak Punya Biaya Masuk Diruang ICU, Nenek 77 Tahun ini Terpaksa Dirawat Seadanya

- Jurnalis

Rabu, 10 Agustus 2022 - 16:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tampak Nenek yang terbaring lemah diruang umum RSUD Jailolo

Tampak Nenek yang terbaring lemah diruang umum RSUD Jailolo

JAILOLO, defactonews.co – Norce (77 tahun), seorang nenek asal Desa Worat-worat, Kecamatan Sahu, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) Provinsi Maluku Utara (Malut), tengah dirawat karena stroke. Norce dirawat di RSUD Jailolo dan saat ini membutuhkan bantuan pemerintah.

Nenek Norce yang seharusnya dirawat di Intensive Care Unit (ICU) dan memerlukan perawatan dan pengamatan intensif dokter terpaksa dirawat di ruang umum. Pasalnya, ia kekurangan biaya.

“Mama seharusnya dirawat di ruang ICU tapi kami keluarga menolak karena kekurangan biaya, karena 1 malam yang harus dibayar Rp 1 juta lebih sekalian dengan obat. Sebabnya kami minta di umum saja, meskipun bayar tapi agak murah,”ungkap salah satu anak Norce, Elon Kololy, pada wartawan, Rabu (10/8).

Baca Juga :  Gelar Sosialisasi Pencegahan Stunting, Begini Harapan Duta Orang Tua Hebat

Elon menjelaskan, dokter juga menyarankan segera mengurus BPJS Norce yang sudah dinonaktifkan. Sebab perawatan rumah sakit tanpa BPJS akan menimbulkan biaya yang sangat mahal.

“Tadi kami sudah datang di Dinas Sosial. Mereka cek kartu BPJS milik mama, mereka mengatakan mama punya kartu sudah dinonaktifkan dari pusat. Dan setelah kami cek lagi di kantor BPJS mereka juga bilang kalau kartu yang dimiliki mama itu sudah mati,”ucapnya.

Sementara, Pihak keluarga diminta membuat BPJS mandiri agar pengurusannya bisa lebih cepat. Bahwa pengurusan 14 hari kartu bisa langsung aktif dan digunakan.

Baca Juga :  Berikan Rasa Aman, Babinsa Koramil 1501-04/Sahu Pantau Pelaksanaan Vaksinasi di Puskesmas

Untuk kelas 1 per bulan iurannya Rp 150 ribu, kelas 2 Rp 100 ribu, dan kelas 3 Rp 35 ribu.

“Ibu dokter menyarankan begitu, sementara pengurusan itu memakan waktu. Mau tidak mau kami harus bawa ke RSUD walaupun tidak mampu. Namun kami menolak di ruang ICU, dan meminta ditempatkan di umum saja karena biaya agak murah walaupun pengobatannya seadanya,”terang Elon.

“Masuk dari kemarin pagi jadi sudah dua malam ditambah ini. Semua obat yang diberikan itu dibeli sudah Rp 900 ribu lebih, mama stroke, darah tinggi, sampai sekarang setengah sadar,”pungkasnya.

 

 

Penulis : Eghez

Editor   : Redaksi

Berita Terkait

Bupati James Perintahkan Dinkes Bentuk Tim Investigasi Akibat Meninggalnya Bayi di Puskesmas Ibu Tabaru
Peroleh DAK 26 Miliar dari Kemenkes RI, Novi Drakel : Ini Keseriusan JUJUR Aplikasikan Halbar Sehat
Wujudkan Halbar Sehat, James-Djufri Launching Kick Off ILP yang Digagas Bid Kesmas
Tingkatkan Pelayanan Kesehatan yang Prima, Pemda Halbar Distribusi 10 Unit Ambulance di 9 Kecamatan
Soal Pembanguna RS Pratama, Kadinkes Halbar Sebut Masih Tunggu Kajian Kementerian
Wujudkan Program “Halbar Sehat”, Pemkab Halbar Gencar Penurunan Angka Stunting
Intens Cegah Stunting, Pemda Halbar Gelar Rakor Intervensi Serentak
Cegah Stunting, DPD Persagi Malut dan DPC Halbar Gelar Seminar MP-Asi
Berita ini 52 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 24 Februari 2025 - 13:13 WIB

Bupati James Perintahkan Dinkes Bentuk Tim Investigasi Akibat Meninggalnya Bayi di Puskesmas Ibu Tabaru

Selasa, 14 Januari 2025 - 20:27 WIB

Peroleh DAK 26 Miliar dari Kemenkes RI, Novi Drakel : Ini Keseriusan JUJUR Aplikasikan Halbar Sehat

Kamis, 12 September 2024 - 17:41 WIB

Wujudkan Halbar Sehat, James-Djufri Launching Kick Off ILP yang Digagas Bid Kesmas

Kamis, 12 September 2024 - 16:46 WIB

Tingkatkan Pelayanan Kesehatan yang Prima, Pemda Halbar Distribusi 10 Unit Ambulance di 9 Kecamatan

Kamis, 25 Juli 2024 - 12:18 WIB

Soal Pembanguna RS Pratama, Kadinkes Halbar Sebut Masih Tunggu Kajian Kementerian

Berita Terbaru

error: