Tim Keamanan PT.IWIP Sebut Pernyataan SPSI dan SBGN Menyesatkan

- Jurnalis

Selasa, 3 Juni 2025 - 18:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (Dok/Ist)

Ilustrasi (Dok/Ist)

terasmalut — Tim keamanan PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) membantah keras pernyataan dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dan Serikat Buruh Garda Nusantara (SBGN)  Kabupaten Halmahera Tengah  yang membela seorang karyawan terduga pelaku pencurian kabel tembaga milik perusahaan.

Mereka menilai pernyataan tersebut sebagai bentuk pembelaan membabi buta yang menyesatkan publik.

Astito Kausar, Salah satu anggota tim keamanan PT IWIP, menegaskan bahwa pihaknya menangkap langsung pelaku di lokasi kejadian saat sedang melilit kabel tembaga, yang merupakan bagian dari infrastruktur penerangan jalan provinsi antara Weda Tengah dan Weda Utara. Kabel tersebut dipasang oleh pihak perusahaan demi mendukung keselamatan pengguna jalan.

Baca Juga :  Kehadiran PPK Sahu Dirumah Dinas Bupati Halbar Diduga Ada Transaksi Politik, James Uang: Terlalu Negatif Thinking 

“Kami bertiga melihat langsung aksi pelaku. Dia mencoba kabur, tapi berhasil kami amankan meski sempat melawan dan terjatuh bersama rekan kami DN di jalan provinsi,”kata Astito pada Selasa (3/6).

Menurutnya, pelaku datang ke lokasi menggunakan motor Honda CRF dan diduga dalam kondisi mabuk. Saat diamankan, pelaku bersikeras bahwa ia bertindak sendiri dan tidak berniat mencuri, melainkan hanya ingin ke Lelilef untuk membeli minuman. Namun, menurut tim keamanan, kronologi dan bukti-bukti di lapangan bertentangan dengan pengakuan tersebut.

Astito juga menyayangkan sikap Ketua Paguyuban Sula, Jeldi Afuad, yang juga diketahui sebagai karyawan PT IWIP. Jeldi disebut meminta agar kasus tersebut tidak dikembangkan lebih lanjut. Padahal, pelaku tercatat pernah terlibat kasus serupa pada April lalu.

Baca Juga :  Kolaborasi PKK Halmahera Barat dan Provinsi Maluku Utara Dorong Ketahanan Pangan

“Ada upaya untuk menutupi kejadian ini. Kami punya bukti lengkap dan siap mengambil langkah hukum, termasuk terhadap media yang memuat berita sepihak tanpa konfirmasi ke kami selaku tim keamanan,”tegasnya.

Tim keamanan PT IWIP mendesak agar SPSI dan SBGN bertanggung jawab atas pernyataan mereka yang dinilai tidak berdasar. Mereka juga meminta media untuk memegang teguh prinsip jurnalistik, yakni cover both sides, sebelum menerbitkan pemberitaan yang berpotensi memutarbalikkan fakta.*(Red/tm)

Berita Terkait

Bupati James Uang Serahkan Sapi Kurban ke 75 Desa Muslim, Satu di Antaranya Bantuan Presiden RI Beratnya 880 Kilo
Bersinergi untuk Kesejahteraan, PKK Halbar dan PKK Malut Gelorakan 10 Program Pokok Menuju Indonesi Emas 2045
Asrawi Basra Ditunjuk sebagai Plt. Kabag Kesra dan Tenaga Kerja Halbar, Gantikan Iksan Dagasuly
Dikbud Maluku Utara Gelar Pelatihan Perangkat Adat Kesultanan Jailolo, Bawa Pesan Gubernur Serly Laos
Pansus BBM Subsidi DPRD Halbar Siap Bongkar Permainan Agen dan Pangkalan ‘Nakal
Sekda Halbar Dorong Optimalisasi dan Ekspansi Potensi Daerah untuk Tingkatkan PAD
Dugaan Manipulasi Distribusi Minyak Tanah di Halbar ! Warga Dirugikan, Agen PT. MELINDA : No Komen
Distribusi 418 Ton Minyak Tanah di Halbar : Di Balik Peran PT. Melinda dan Dinamika Pangkalan Baru
Berita ini 207 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 5 Juni 2025 - 14:14 WIB

Bupati James Uang Serahkan Sapi Kurban ke 75 Desa Muslim, Satu di Antaranya Bantuan Presiden RI Beratnya 880 Kilo

Rabu, 4 Juni 2025 - 17:58 WIB

Bersinergi untuk Kesejahteraan, PKK Halbar dan PKK Malut Gelorakan 10 Program Pokok Menuju Indonesi Emas 2045

Senin, 2 Juni 2025 - 22:06 WIB

Asrawi Basra Ditunjuk sebagai Plt. Kabag Kesra dan Tenaga Kerja Halbar, Gantikan Iksan Dagasuly

Sabtu, 31 Mei 2025 - 20:50 WIB

Dikbud Maluku Utara Gelar Pelatihan Perangkat Adat Kesultanan Jailolo, Bawa Pesan Gubernur Serly Laos

Senin, 26 Mei 2025 - 17:26 WIB

Pansus BBM Subsidi DPRD Halbar Siap Bongkar Permainan Agen dan Pangkalan ‘Nakal

Berita Terbaru

error: