terasmalut, JAILOLO — Salahsatu oknum Polisi di Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) Provinsi Maluku Utara, diduga ikut terlibat dalam bentrokan Antar Kampung (Tarkam).
Bentrokan tersebut diketahui antar Desa Domato dan Desa Tauro, yang bermula saat berlangsungnya Turnamen sepakbola Imanuel Cup I yang diselenggarakan di Desa Bukumaadu Kecamatan Jailolo dalam laga partai final antara tim Muria dari Desa Tauro versus tim Domato A dari Desa Domato Kecamatan Jailolo Selatan.
Pelatih Muria Fc asal Desa Tauro yakni Haris Samsi yang juga merupakan korban pengeroyokan oleh tim dari Desa Domato A tersebut, saat dikonfirmasi di RSUD Jailolo Jumat (24/11) tadi menyatakan, kronologis kejadian itu awalnya tim Domato A mengganggap adanya hans ball pemain tim Muria.
Namun, wasit tidak meniup peluit tanda pelanggaran, karena wasit menganggap bola tersebut tidak terjadinya hans ball.
Para suporter dari Tim Domato A kemudian tidak menerima keputusan wasit yang memimpin laga final, sehingga mereka langsung naik pitam, dan lari memasuki lapangan.
Ia juga mengaku, sebelum dirinya di keroyok, Ia sempat adu mulut dengan salah satu pemain dari tim Domato A yang juga merupakan anggota Polisi bernomor punggung 2 yang diketahui bertugas di Polsek Jailolo Selatan.
Naasnya. Ketika masa merengsek masuk ke lapangan, Haris mengaku dihujani pukulan oleh suporter dan pemain dari tim Desa Domato A hingga tersungkur dan babak belur bahkan nyaris tak sadarkan diri.
“Saya sempat lari cuma karena masa terlalu banyak akibatnya saya dipukul hingga terjatuh. Dua pemain dari Domato A itu merupakan anggota polisi, entah dua oknum polisi itu yang pukul atau tidak saya tidak tahu karena banyak orang,”ungkapnya.
“Saat kejadian itu massa banyak sekali, bahkan bersama dengan pemain yang serobot ke arah saya, sempat saya tidak mengenal mereka karena dengan jumlah yang banyak. Kalau misalnya polisi tersebut itu melerai, berarti tidak apa-apa, tapi ini tidak ada langkah dari oknum polisi itu untuk melerai makanya saya dikeroyok habis-habisan,”imbuhnya.
Atas peristiwa bentrokan tersebut, pihak keluarga korban langsung memasukan laporan resmi ke SPKT Polres Halbar.
“Tadi malam paman saya yang buat laporan ke polres, karena saya tidak mampu untuk buat laporan akibat sakit kepala setelah dikeroyok,”tandas Haris.
Terpisah, Kapolsek Jailolo Selatan IPTU Sunarto saat dikonfirmasi via telepon WhatsApp membenarkan, bahwa dua anggota yang bertugas di Polsek Jailolo selatan adalah tergabung dalam tim sepak bola Desa Domato.
Ia juga mengaku, pada situasi dua kubu suporter mulai bentrok, dua anggota polisi tersebut ikut melerai. Namun, situasinya terlalu rumit maka kedua Anggota polisi tidak bisa melerai situasi tersebut.
“Menurut keterangan anggota kami dua anggota itu hanya melerai bentrok kedua kubu, bukan memukul tim Pelatih Muria Fc. Tetapi untuk saat ini dua anggota kami juga sudah dimintai keterangan oleh pihak Propam Polres Halmahera Barat pada hari ini,”tandasnya.
Sementara itu, Beredar video di sosial media yang diambil oleh warga berdurasi 7 menit 11 detik diduga ada oknum polisi ikut dalam bentrokan antar kedua desa tersebut.
Tampak dalam video tersebut salahsatu Oknum Polisi menggunakan kaos tim Domato A berwarna merah dengan nomor punggung 12 berada dalam barisan Desa Domato melakukan kejar-kejaran terhadap warga Desa Tauro.
“Itu polisi lagi tuh nomor 12,”dikutip dari sebutan warga dalam video pada menit ke 1 detik ke 20.*(Red/tm)